Wednesday, 11 January 2017

Ikan Kayu, Makanan Warisan Perang yang Kini Jadi Oleh-Oleh Khas Aceh


Ikan Kayu, Makanan Warisan Perang yang Kini Jadi Oleh-Oleh Khas Aceh

Dari sekian kuliner khas Aceh, tersebutlah nama ikan kayu. Ikan yang dalam lokal disebut keumamah itu mempunyai riwayat tersendiri yang sama uniknya dengan namanya.
Konon ikan kayu lahir karena kondisi Aceh yang kerab dilanda perang. Perang berkepanjangan yang berkecamuk membuat warganya siaga dan menyesuaikan diri untuk bertahan hidup.
Termasuk dalam hal ketersediaan pangan. Ikan kayu mempunyai tekstur keras. Terbuat dari ikan tongkol yang cara pengolahannya membuatnya tahan lama.
Ikan kayu telah melalui serangkaian proses sebelum sampai ke tangan konsumen. Butuh waktu 3-4 hari untuk menghasilkan ikan kayu berkualitas baik. Mulai dari disiangi dan ditaburi garam untuk kemudian direbus, dibuang tulang belulangnya, dijemur, lalu setengah kering dirajang, dan dijemur kembali. Penggunaan garam dan penjemuran lah yang membuat ikan kayu awet hingga 2 tahunan. Tentu saja tanpa mengurangi citarasa asli si ikan tongkol yang terkenal gurih. Sementara kepraktisannya didapat dari struktur ikan yang sudah dirajang halus dan siap olah. Era perang telah usai, namun kepraktisannya membuat si ikan kayu sesuai dengan perkembangan zaman yang menuntut mobilitas tinggi.

Friday, 28 October 2016

SEJARAH MAKANAN KULINER KHAS ACEH "IKAN KAYU"



Ikan kayu adalah salah satu kuliner khas aceh. Ikan kayu lahir pada saat kondisi ACEH dalan perang. Perang berkepanjangan yang berkecamuk membuat warganya siaga dan menyesuaikan diri untuk bertahan hidup.Termasuk dalam hal ketersediaan pangan. Ikan kayu mempunyai tekstur keras. Terbuat dari ikan tongkol yang cara pengolahannya membuatnya tahan lama.
Para pejuang Aceh pada masa lalu mengolah ikan kayu. Ikan kayu dijadikan bahan lauk pauk yang bisa tahan lama hingga berbulan-bulan guna mencukupi kebutuhan gizi pejuang. Maka dari itulah muncul Keumamah, ungkap Tgk. Matang, seorang pemerhati sejarah Aceh di Lhokseumawe.

Karena beratnya perjuangan yang dilakukan serta pasukan yang harus berpindah-pindah di hutan, maka para pejuang Aceh menjadikan Keumamah tersebut sebagai salah satu cadangan logistik yang praktis dan mudah dibawa ke mana saja. Biasanya selain keumamah ada lagi bahan masakan yang dibawa, yaitu Asam Sunti atau yang lebih dikenal dengan Asam Aceh. Makanan ini merupakan belimbing wuluh yang dijemur kemudian diasinkan, serta memiliki daya tahan yang lama juga.


"Keumamah ini, selain bisa dinikmati tanpa diolah lagi, juga sering dimakan dengan asam sunti. Makanan ini menimbulkan selera makan pejuang saat itu. Oleh karena itu, dua bahan ini tak dapat dipisahkan," ungkap Tgk. Matang. "Ini cara jitu untuk tetap bertahan di hutan."

Bukan itu saja. Dulu, jamaah haji Aceh yang hendak berangkat ke Tanah Suci dengan kapal laut juga menyiapkan keumamah sebagai salah satu lauk pauknya selama dalam perjalanan. Bagi orang Aceh, Keumamah merupakan jenis lauk yang praktis dan mudah. Dapat diolah dengan berbagai bahan masakan khas Aceh lainnya. Meski lahir di medan perang, kelestariannya tetap terjaga hingga sekarang.

Lantas bagaimanakah masakan Keumamah tersebut. Seorang pemilik ikan olahan di perkampungan nelayan Pusong Lhokseumawe, Tgk. Rusli, mengatakan ikan yang diolah untuk Keumamah adalah ikan Tongkol. Ikan Tongkol yang masih segar, direbus hingga matang. Kemudian dibelah empat lalu dibuang tulang serta kepalanya, selanjutnya baru dijemur di bawah matahari hingga beberapa hari.

"Jika semakin lama dijemur, maka kadar airnya akan semakin berkurang dan daging ikannya akan semakin keras, persis seperti kayu," ungkapnya. Menurut Tgk. Rusli, jika sudah keras seperti kayu, cara mengkonsumsinya dengan cara badan ikan diiris tipis-tipis seperti irisan kayu, direndam sebentar untuk melembutkan dagingnya, baru dimasak.

Sebenernya permintaan ikan Keumamah tinggi. Namun saat ini hasil tangkapan ikan nelayan sangat sedikit. "Bila sedang tidak musim ikan, nelayan sulit melaut atau berkurangnya hasil tangkapan ikan di laut," ungkap pemilik pengolahan ikan asin di Lhokseumawe. Menurut penuturan pemilik usaha pengolahan ikan, bahan baku untuk Keumamah lebih mudah didapatkan jika sedang musim ikan, terutama untuk jenis ikan tongkol.

Pasaran Keumamah lebih banyak terserap untuk pasar di daerah Aceh. Sedangkan untuk keluar daerah sangat kurang, kecuali jika ada warga Aceh yang tinggal di luar daerah dan dikirim dalam skala kecil.


Sunday, 23 October 2016

pembuatan ikan kayu khas ACEH (keumamah)

PEMBUATAN IKAN KAYU KHAS ACEH
(KEUMAMAH)

     

Keumamah adalah sebutan populer erhadap jenis ikan yang ada di daerah aceh dan sudah dikenal sejak lama. bentuknya ersis seperti kayu dan keras, sehingga di kenal dengan istilah "ikan kayu"

 Ikan kayu khas ACEH atau yang lebih dikenal sebagai keumamah adalah produk tradisional ACEH yang dibuat melalui tahapan-tahapan meliputi penyiangan dan pemotonga, perebusan, pengasapan, dan pengeringan.

a. Penyiangan dan pemotongan
            Proses ini meliputi pembuangan kepala dan isi perut, dan  dan di potong ,enjadi beberapa bagian. Untuk ikan tongkol yang berbobot kurang dari 3 kg dipotong menjadi dua bagian,  Sedangkan ikan tongkol yang berukuran besar menjadi 4 bagian. 
b. Perebusan
            Perebusan dilakukan dengan cara meletakkan ikan pada suatu panci dengan susunan yang teratur dan posisi lurus. Perebusan dilakukan pada suhu 80-850C untuk daging ikan segar dan 90-950C untuk daging ikan yang kurang segar. Suhu dinaikkan perlahan-lahan kira-kira 20 menit sampai mendidih. Selanjutnya didinginkan dan dibuang duri serta tulang-tulang kecilnya.
c. Pengasapan
            Pengasapan merupakan salah satu cara pengawetanikan agar tahan lama, selain memasak juga mengeringkan ikan serta memberi rasa yang khas pada ikan yang diasap  Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengasapan adalah suhu pengasapan, kelembaban udara, jenis arang kayu  yang digunakan dan ketebalan asap.
          Pengasapan dalam proses pembuatan ikan kayu bertujuan menurunkan kadar air, sehingga membentuk  tekstur yang keras pada ikan kayu. 

d. Pengeringan 
            Pengeringan dilakukan dengan sinar matahari (penjemuran).

Itulah tahapan-tahapan pembuatan ikan kayu khas ACEH.selamat mencoba :)



SEMOGA BERMANFAAT.